STAINU Purworejo Berkomitmen Menguatkan Kelembagaan Menuju PTNU Unggulan di Jawa Tengah

LPM STAINU Purworejo – Pada hari Sabtu, 6 Juli 2024, STAINU Purworejo menggelar sarasehan dengan tema “PENGUATAN KELEMBAGAAN STAINU PURWOREJO MENUJU PTNU UNGGUL DI JAWA TENGAH 2025: Dari Perguruan Tinggi Lokal ke Global”. Acara ini bertujuan untuk membahas langkah-langkah strategis dalam meningkatkan kualitas dan reputasi institusi sebagai bagian dari upaya menuju status Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) unggulan di Jawa Tengah.

Dalam sambutannya, Dr. H. Luthfi Khamidi, M.Ag., Wakil Ketua Lembaga Pendidikan Tinggi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LPT-PBNU), menyoroti beberapa poin krusial. Beliau menekankan perlunya penguatan kelembagaan melalui pembentukan struktur organisasi yang efisien dan transparan. Hal ini meliputi pembaruan struktur pengurus Badan Pelaksana Penyelenggara (BPP) STAINU Purworejo sesuai dengan ketentuan LPTNU serta penyelesaian legalitas Badan Hukum STAINU Purworejo.

Foto Bersama: Dr. H. Luthfi Khamidi, M.Ag (Wakil Ketua LPT-PBNU dengan Pimpinan Manajemen STAINU Purworejo

Dr. Luthfi juga menyoroti pentingnya akreditasi dan kualitas pendidikan. STAINU Purworejo diharapkan memperoleh akreditasi dengan predikat ‘Unggul’ dari Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (LAMDIK). Ini membutuhkan pengawalan ketat dan persiapan dokumen yang komprehensif untuk memenuhi standar yang ditetapkan.

Sementara itu, untuk memperluas pengaruhnya secara global, STAINU Purworejo akan meningkatkan kerjasama internasional dalam bidang pendidikan dan penelitian. Dr. Luthfi menyoroti pentingnya internasionalisasi kurikulum dan kolaborasi dengan lembaga pendidikan tinggi internasional untuk meningkatkan daya saing lulusan di pasar kerja global.

Tema acara ini juga mencerminkan komitmen STAINU Purworejo untuk mengubah paradigma menjadi institusi pendidikan tinggi yang dikenal secara luas, dengan mempertahankan nilai-nilai ke-NU-an sebagai bagian dari pendekatan pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia. Visi ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan citra lokal STAINU Purworejo, tetapi juga untuk memperkuat posisinya sebagai pusat pendidikan yang relevan secara global.

Dengan dukungan penuh dari Pengurus Pusat LPT-PBNU, STAINU Purworejo berharap dapat mencapai transformasi signifikan menuju PTNU unggulan di Jawa Tengah pada tahun 2025. Kesimpulan dari sarasehan ini adalah perlunya komitmen bersama dalam merumuskan dan melaksanakan langkah-langkah strategis untuk mencapai visi besar ini. (Humas dan Publikasi)

Penuhi Target APS, Pejabat STAINU Purworejo Tandatangani Komitmen Mutu

STAINU Purworejo – Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) Purworejo menggelar rapat koordinasi persiapan Akreditasi Program Studi (APS) Batch 2 di Ruang Rapat Dosen, pada Senin (17/07/23).

Rakor Persiapan APS

Hadir dalam kegiatan ini seluruh pimpinan institusi, Tim Penyusun Borang APS beserta Ketua Prodi di lingkungan STAINU Purworejo. Acara yang gagas oleh LPM ini mengusung tema, “Komitmen Bersama Mewujudkan Program Studi Unggul”, yang bermakna bahwa dalam re-akreditasi prodi di STAINU Purworejo berupaya untuk mencapai target unggul. Ini selaras juga dengan upaya merealisasikan visi institusi menjadi PTNU unggul dan kompetitif yang bernuansa lokal bereputasi global.  

Sebagaimana diketahui, pada tahun 2023 tiga prodi di lingkungan STAINU Purworejo, PAI, PGMI dan PIAUD hendak reakreditasi. Berkaca pada akreditasi tiga tahun silam, 2019 tepatnya, dirasa kurang memuaskan karena hanya mencapai predikat Baik. Maka LPM menggandeng Pimpinan Institusi, terutama Ketua dan Kaprodi guna membangun komitmen bersama dalam memenuhi target pencapaian APS pada periode ini.

Dhiya Ayu Tsamrotul Ihtiari, M.Pd., selaku Ketua LPM menyampaikan dalam arahannya, bahwa membangun komitmen yang jelas dan terarah menjadi satu hal penting dalam rangka konsolidasi dan merealisasikan tujuan reputasi positif dari akreditasi program studi.

Rakor LPM dengan Pimpinan dan Tim Penyusun APS

“Berkaca dari APS yang sudah dilakukan, dan mengkaji dari berbagai pengalaman APS dari prodi di PT lain yang telah sering kita lakukan bersama, maka kami telah menganalisis sekaligus mengidentifikasi skor-skor mana saja yang harus dipenuhi oleh prodi dalam rangka mencapai predikat akreditasi Unggul. Disana tentu ada skor yang dapat kita capai, ada juga yang cukup sulit kita capai melihat realitas kinerja kita di institusi dan prodi. Tetapi, kita mesti optimis dan punya mental yang kuat guna mencapai target besar tersebut,” ungkapnya.

Sementara Mahmud Nasir, S.Fil.I., M.Hum., selaku Ketua, mengapresiasi langkah dan niat baik dari LPM tersebut sebagai bagian dari daya dukung dalam optimalisasi kinerja manajemen institusi.

“Kami setuju dengan hasil analisis dan identifikasi dari LPM, mari kita bersama bekerja keras guna merealisasikan kebutuhan dan kekurangan kita dalam proses APS sesuai target. Tentu kita bersama berharap bahwa optimalisasi kinerja manajemen institusi dan sivitas akademika tidak hanya berorientasi pada akreditasi, tetapi berupaya nyata pada kelangsungan kehidupan budaya mutu seluruh unit/lembaga/prodi di lingkungan STAINU Purworejo,“ sambutnya.

Pimpinan menandatangani komitmen mutu dan target pemenuhan APS

Ketua Tim Penyusun APS yang sekaligus para Kaprodi menyetujui target minimum yang telah dianalisis dan diidentifikasi oleh LPM tersebut, yakni dengan target Prodi PAI dan PIAUD terakreditasi Unggul dengan skor 391, sedangkan target Prodi PGMI terakreditasi Baik Sekali dengan skor 361. Target skor tersebut telah disesuaikan dengan perkiraan adanya pengurangan skor hingga 30 poin dari Asesor. Selanjutnya pada sesi akhir, para Pejabat di lingkungan STAINU Purworejo bersama-sama menandatangi Komitmen Mutu dan dengan para Kaprodi menandatangani Komitmen Pemenuhan Target APS.  (Humas dan Publikasi)

LPM Gandeng Pimpinan Bahas Persiapan Reakreditasi Prodi

Rakor Persiapan APS LPM bersama Pimpinan, Kaprodi dan Ketua/Kepala Lembaga/Unit

STAINU Purworejo – Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) Purworejo menggandeng pimpinan institusi menggelar rapat koordinasi dalam rangka persiapan reakreditasi program studi di ruang rapat STAINU Purworejo lantai 1,  Rabu (19/04/2023).

Rapat koordinasi yang digelar menjelang Hari Raya Idul Fitri ini mengusung tema “Komitmen Bersama Mewujudkan Program Studi Unggul di STAINU Purworejo”. Tema ini bertujuan untuk mendorong seluruh prodi untuk dapat berkomitmen dalam memenuhi target reakreditasi yang akan dilaksanakan tahun 2023 ini.

Rakor yang dihadiri oleh pimpinan institusi, kaprodi, ketua/kepala lembaga/unit di lingkungan STAINU Purworejo ini dipimpin langsung oleh Ketua STAINU Purworejo dan didampingi oleh Lembaga Penjaminan Mutu (LPM). Target reakreditasi unggul dipasang oleh Ketua STAINU untuk Prodi PAI, sementara Prodi PGMI dan PIAUD didorong untuk memenuhi target minimal Baik Sekali.

Dalam sambutannya, Ketua STAINU Purworejo, Mahmud Nasir, menyampaikan bahwa tujuan akhir dari kegiatan rakor kali ini adalah mempersiapkan pemetaan dan strategi dalam reakreditasi prodi yang akan dilakukan tahun 2023 ini, mengingat masa berlaku akreditasi ketiga prodi pada 2024.

“Atas surat usulan yang dilayangkan LPM beberapa waktu lalu kepada Ketua, memberikan wacana agar segera dilakukan Rakor untuk persiapan reakreditasi, kami pun merespon surat tersebut dan menyetujuinya dengan segera merealisasikan melalui rakor pada hari ini. Memang sengaja kita berkumpul sebelum lebaran, tidak sekedar rakor persiapan reakreditasi, tetapi untuk menyiapkan lahir batin kita agar dalam masuk kembali ke kampus pasca idul fitri nanti, kita sudah tidak dikejar pikiran tentang reakreditasi, sehingga ini menjadi momen pemetaan dan fiksasi terkait bagaimana dan seperti apa konsep reakreditasi prodi yang akan dilaksanakan mendatang,” sambutnya.

Rakor Persiapan APS

“Hari ini kita menyiapkan terkait Registrasi Online (RO) di SIMLAMDIK, target nilai akreditasi, pembagian jobdist tim borang akreditasi sekaligus persiapan biaya yang dibutuhkan untuk keseluruhan reakreditasi tiga prodi nanti. Sebagaimana rapat sebelumnya, kami dari pimpinan memasang target Unggul dalam reakreditasi Prodi PAI, sementara Prodi PIAUD dan PGMI minimal Baik Sekali, mudah-mudahan bisa kita raih bersama,” ujar Ketua STAINU.

Selanjutnya dalam sesi pengarahan yang disampaikan Ketua LPM, Dhiya Ayu Tsamrotul Ihtiari, menyampaikan bahwa rakor ini nantinya menjadi modal peta jalan bagi STAINU Purworejo dalam melaksanakan rakreditasi untuk tiga prodi. Ia juga menyampaikan bahwa prodi harus siap berkomitmen pada target nilai akreditasi yang telah dipasang oleh Ketua.

“Kita harus optimis dapat memenuhi target minimal yang telah dipasang oleh Ketua, karena jika melihat hasil akreditasi 2019, PAI sebenarnya cukup baik, dulu hanya ada kesalahan teknis dalam penyusunan borang, terutama perihal penulisan SDM di borang. Andaikan tidak terjadi kesalahan itu, kita yakin akan mendapatkan akreditasi B (sedang). Saat ini, kita telah mengetahui kesalahan itu sekaligus sering ngaji borang, sehingga kita terus melakukan pembenahan dan peningkatan pada seluruh aspek penunjang nilai akreditasi seperti meningkatkan jabfung dosen, penelitian dan PkM dosen, serta berbagai luaran lainnya yang telah dipertimbangkan dengan skor tertinggi dalam matrik penilaian borang, jadi kita optimis bisa meraih hasil unggul,” ungkap Dhiya Ayu selaku Ketua LPM.

“Sebagai prodi tertua yang telah mengalami dinamika perjalanan panjang dan pengalaman yang tidak sedikit, maka sudah seharusnya Prodi PAI mampu meraih akreditasi unggul dalam reakreditasi nanti, berbagai persiapan harus benar-benar dimatangkan mulai saat ini, nanti di dalam kegiatan AMI, akan kita cek dan lihat hasilnya bagaimana, di sana akan diketahui sejauhmana kekuatan yang dimiliki PAI dan prodi lainnya saat ini. Jika ditemukan sisi-sisi kekurangan segera kita perbaiki dan tingkatkan,” tandas Dhiya Ayu.

Sementara Prodi PGMI dan PIAUD sebagai prodi muda yang telah memiliki lulusan, akan menjadi modal besar dalam reakreditasi mendatang. “Kita akan kawal dan bantu arahkan semua prodi termasuk PGMI dan PIAUD agar dapat mencapai peringkat minimal Baik Sekali, kami optimis mampu mendapatkannya mengingat DTPS dan luaran kedua prodi ini sudah cukup banyak, kita buktikan nanti di AMI,” terang Ketua LPM. (Humas dan Publikasi)

LPM, Proker Dosen dan Mahasiswa PIAUD Wajib Berorientasi Akreditasi

STAINU Purworejo – Lembaga Penjaminan Mutu Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Nahdlatul Ulama Purworejo mengikuti rapat koordinasi Dosen dan Himpunan Mahasiswa Prodi PIAUD, Selasa (24/01/23).

Kegiatan ini bertempat di Ruang Rapat STAINU Purworejo lantai1 yang dihadiri oleh Waket 3, Ketua LPPM, Sekretaris LPM, dosen dan himpunan mahasiswa Prodi PIAUD. Dalam hal ini Ketua Prodi PIAUD, Nurjanah, Sos.I., M.Pd., menyampaikan kepada para dosen dan mahasiswa agar dalam semua program kerjanya mendukung nilai akreditasi prodi.

“Proker HMPS PIAUD harus terintegrasi dengan proker prodi agar mengefektifkan dan mengefisiensi program kegiatan bersama, misalnya dalam hal pelaksanaan kolaborasi tridharma PT, perlombaan, seminar dan kegiatan lainnya yang menunjang nilai akreditasi PIAUD,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua LPPM, Najanuddin, M.Pd.I., menyampaikan terkait pentingnya kolaborasi penelitian, pengabdian masyarakat dan publikasi karya ilmiah.

“Saat ini dalam instrumen penilaian akreditasi mengarah pada ketercapaian dosen dan mahasiswa dalam hal pelaksanaan tidak sekedar penelitian dan pengabdian masyarakat, tetapi publikasi karya ilmiah dan publikasi media massa juga menjadi sangat penting direalisasikan,” sambutnya.

Dalam hal ini Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) yang diwakili oleh Sekretaris LPM menyampaikan dalam sambutannya bahwa seluruh program kerja di institusi selain terus membangun kualitas sistem manajemen perguruan tinggi juga selalu diorientasikan ke peningkatan nilai akreditasi.

Rakor Mahasiswa dan Dosen PIAUD

“Alhamdulillah kami senang melihat soliditas dan kekompakan antara dosen dan mahasiswa Prodi PIAUD STAINU Purworejo, apalagi semuanya sudah menyadari bahwa tahun ini sebagai tahun reakreditasi, artinya secara otomatis kita harus berorientasi pada akreditasi,” ungkapnya.

Kegiatan ini diakhiri dengan pembacaan do’a oleh M. Nurul Huda, S.Hum., M.A. (Humas dan Publikasi)

Sosialisasi SPMI, STAINU Gandeng PCNU Purworejo

Sivitas Akademika STAINU Purworejo mengikuti Sosialisasi SNPT

LPM STAINU Purworejo – STAINU Purworejo menyelenggarakan sosialisasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) yang memuat Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN-Dikti) dan Standar Perguruan Tinggi (SN-PT) kepada dosen dan tenaga kependidikan, pada Senin (07/02/2022). Kegiatan ini dihadiri oleh PCNU Purworejo, BPP STAINU Purworejo, Pimpinan STAINU Purworejo, para dosen dan tenaga kependidikan.

Ketua STAINU memberikan Sambutan dan Sosialisasi SPMI

Ketua STAINU Purworejo, Mahmud Nasir, dalam sambutannya mengatakan bahwa STAINU Purworejo akan berupaya untuk selalu konsisten meningkatkan mutu institusi, mulai dari pengelolaan maupun pelaksanaan tridharma. “Kita harus memiliki visi yang jelas sebagai arah kita dalam melangkah ke depan. Kita juga selalu merespon berbagai kebijakan dan perubahan-perubahan regulasi yang ada terkait akreditasi, agar mampu menyesuaikan. Yang jelas pengelolaan kita sudah berbasis mutu,” ungkapnya.

Ketua PCNU Purworejo, KH. Farid Solihin, M.M.Pd., menyampaikan apresiasinya kepada STAINU karena selalu melakukan koordinasi dengan PCNU. Namun ada PR yang masih menjadi kendala untuk pengembangan STAINU ke depan, salah satunya terkait keadaan STAINU di mata masyarakat.

“Jam’iyyah (NU) sudah banyak yang tahu tentang STAINU. Namun jama’ah (warga NU) kita masih banyak yang belum tahu tentang STAINU. Makanya kita harus membumikan mensosialisasikan STAINU kepada semuanya, sehingga STAINU bisa diketahui semuanya,” ungkapnya.

“Di sisi lain dalam institusi ini, dosen dan tendik STAINU juga harus selalu menjaga dan melestarikan ideologi NU,” lanjutnya.

Ada problem yang menurutnya mengapa STAINU kurang dikenal masyarakat, misalnya karena tidak terdapat prodi umum sebagaimana yang diharapkan mereka atau mungkin terkait kualitas pengelolaan PT. Maka ke depan, STAINU harus menata lebih baik agar menyesuaikan ke depan dengan Standar Nasional PT yang ada, tegasnya.

(dari kiri) Ketua STAINU, Ketua Tanfidziyah PCNU, Ketua Dewan Penyantun, Ketua BPP STAINU

“Administrasi ditata, action juga dimaksimalkan, pelayanan ditingkatkan, sarpras dicukupi, media dan IT dikembangkan, agar berkualitas,” katanya.

“Intinya kami bangga jika STAINU nanti sedikit demi sedikit ada penataan, pengembangan, baik dzahir maupun batin, semuanya ditingkatkan,” tandasnya.

Sementara Ketua Dewan Penyantun BPP STAINU, KH. Ahmad Hamid AK, mengatakan dalam sambutannya, “Dosen itu menjadi tonggak utama dalam proses pendidikan di PT, oleh karena itu dosen harus bisa IT karena di era saat ini banyak sekali hal-hal yang berkaitan dengan IT,” ungkapnya.

Ketua BPP STAINU Purworejo, Suhaemi, S.Ag., M.M. menyampaikan, “Bagaimana kita bersama-sama memikirkan STAINU ke depan agar semakin eksis. Kita juga harus berterima kasih kepada para pendiri STAINU, yaitu PTII dengan cara menghargai para pendiri, senior dan lainnya,” ungkapnya. (Humas dan Publikasi)

LPM STAINU Ikuti Sosialisasi LAMDIK Bersama LPTNU Jawa Tengah

LPM STAINU Purworejo – Dalam rangka penguatan mutu perguruan tinggi sekaligus dengan adanya pembaruan lembaga akreditasi perguruan tinggi dari BAN-PT ke Lembaga Akreditasi Mandiri Kependidikan (LAMDIK) sejak Januari 2022 ini, maka Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) Jawa Tengah menginisiasi penyelenggaraan sosialiasi LAMDIK yang diikuti oleh Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) Jawa Tengah pada Kamis (20/01/2022). Dalam hal ini Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) STAI Nahdlatul Ulama Purworejo juga turut mengikuti kegiatan sosialisasi LAMDIK untuk memahami lebih dalam terkait kebijakan dan teknis pelaksanaan akreditasi melalui LAMDIK.

Hadir dalam acara ini Ketua LPTNU Jawa Tengah, Prof. Dr. KH. Mudzakir Ali, Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Tengah, Drs. KH. M. Muzzamil, Rektor dan Ketua, beserta Pimpinan LPM sekaligus Kaprodi PTNU Jawa Tengah. Acara sosialisasi LAMDIK kali ini mendatangkan Dr. Haryadi, M.Sc. (Asesor BAN-PT dan Rektor ITS NU Pekalongan) dan Dr. Dyah Werdiningsih, M.Pd. (Asesor BAN-PT dari UNISMA Malang).

Dalam sambutannya, Prof. Mudzakir Ali menyampaikan terkait beberapa program kerja LPTNU Jawa Tengah pada tahun 2022, termasuk di antara program prioritasnya yaitu sosialisasi LAMDIK, Penguatan Aswaja di PT dan Penggabungan PT yang mahasiswanya di bawah 1000. “Sosialisasi LAMDIK ini penting dilakukan guna meningkatkan pemahaman kita dari PTNU terkait aturan baru tentang akreditasi, sehingga harapannya nanti PTNU di Jawa Tengah mampu mendapatkan predikat akreditasi yang Unggul (A) atau minimal Baik Sekali (B),” terang Ketua LPTNU Jateng ini.

Peserta Sosialisasi LAMDIK LPTNU Jateng

“Terkait biaya akreditasi untuk LAM ini kami akan mengupayakan agar disubsidi juga oleh pemerintah, agar tidak dipikul sendiri oleh prodi, yang prodi itu sendiri mungkin masih lemah,” ungkapnya.

Lebih lanjut Prof. Mudzakir juga menyampaikan pentingnya memperhatikan aturan menteri terkait penggabungan perguruan tinggi yang mahasiswanya kurang dari 1000. Pada Februari 2022 ini kita akan melakukan koordinasi (musyawarah) dengan pimpinan PTNU Jawa Tengah yang salah satunya membahas perihal ini. “Apakah PT digabung menjadi satu atau ada otonomi sendiri-sendiri. Bahkan dalam pengamatan kami di Jawa Tengah ada sekitar 250 PTS, ini akan dijadikan menjadi hanya 150 PTS saja. Maka ini perhatian untuk kita, yang mahasiswanya di bawah 1000 agar lebih memperhatikan hal ini agar bisa memiliki keuntungan dan kemanfaatan bersama,” tegasnya.

Sementara KH. M. Muzzamil dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya terhadap LPTNU Jawa Tengah yang telah berhasil menginisiasi pengadaan sosialisasi LAMDIK ini. “Semoga dengan acara ini PTNU semakin maju dalam hal akademik dan non akademik, utamanya dalam hal peningkatan mutu akreditasi,” terangnya.

“Ketua PBNU saat ini punya komitmen pengembangan Perguruan Tinggi NU, jadi kita dari internal PTNU harus tetap selalu fokus melakukan peningkatan mutu dan penguatan Aswaja. Selain itu, terkait penggabungan PTNU, kami merekomendasikan berdasarkan zonasi. Kita sadar di PTNU Jawa Tengah masih banyak PT yang berbasis agama, maka kalau bisa bergabung  atau ditambahkan dengan PT yang bukan agama (umum),” tandasnya.  

Sosialisasi LAMDIK pertama disampaikan oleh Dr. Haryadi, yang menyampaikan terkait kebijakan terbaru tentang LAMDIK, termasuk peraturan terbaru dari PP Nomor 4 Tahun 2022 tentang Standar Nasional Pendidikan. “Saat ini dalam PP No. 4 tahun 2022 tersebut sudah diwajibkan semua PT yang akan akreditasi harus ke LAMDIK. Namun belum dijelaskan di sana LAMDIK yang mana, kalau LAMDIK Kesehatan, Teknik itu ada, tetapi apakah ke depan aka nada LAMDIK Keagamaan, Sosial dan yang semacamnya, kita tunggu saja,” terangnya.

Sementara Dr. Dyah menyampaikan terkait pendalaman LAMDIK dari sisi penyusunan dan pelaksanannya. Menurutnya secara umum LAMDIK lebih meringankan akreditasi PT di bandingkan instrumen sebelumnya. “Isi dari LED LAMDIK ini berbentuk esai naratif dan tabel-tabel pendukung. Tidak lebih dari 5000 kata atau sekitar 10 hlm saja, karena gabungan antara LED dengan LKPS walaupun secara formal di sini tidak ada lagi LKPS tetapi exel, ” ungkapnya. “LAMDIK ini juga tidak lagi memberlakukan syarat perlu seperti waktu di BAN-PT lalu, karena dirasa memberatkan, tetapi jika PT mau memakai syarat perlu itu juga boleh-boleh saja, malah bagus,” tandasnya. (Humas dan Publikasi)

STAINU Purworejo Kembali Gelar Audit Mutu Internal

Suasana Kegiatan Audit Mutu Internal 2021

LPM STAINU Purworejo – Tim Audit Mutu Internal Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) Purworejo telah melakukan Audit lapangan ke tiga program studi STAINU Purworejo, di antaranya Prodi PAI, PGMI dan PIAUD pada Selasa (26/10/2021). Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua, Wakil Ketua 1 Bidang Akademik, Ketua dan Sekretaris ketiga program studi serta bagian Tata Usaha. Audit lapangan dilakukan dalam rangka mengevaluasi ketercapaian standar mutu yang sudah ditetapkan di STAINU Purworejo.

Adapun tim auditor terdiri dari Dhiya Ayu Tsamrotul Ihtiari, M.Pd. dan Abdul Aziz, S.Ag., M.Pd.

Acara ini dimulai pukul 09.30 WIB dan dibuka langsung oleh Ketua STAINU Purworejo Mahmud Nasir, S.Fil.I., M.Hum. dan didampingi oleh Dr. H. M. Djamal, M.Pd. selaku Wakil Ketua 1 Bidang Akademik.

Dalam sambutannya, Mahmud Nasir, S.Fil.I., M.Hum. menyampaikan bahwa kegiatan AMI ini bukan mencari-cari kesalahan tetapi sebagai sarana perbaikan mutu pada seluruh program studi di STAINU Purworejo.

“Alhamdulillah LPM sangat proaktif selalu koordinasi dengan pimpinan institusi terkait pengembangan dan peningkatan mutu, salah satunya dalam hal AMI. Kali ini yang mendapat giliran AMI yaitu ketiga prodi kita sebagai garda terdepan sekaligus gerbang dari mutu institusi. Semoga dengan AMI ini mutu lembaga prodi PAI, PGMI dan PIAUD mampu menindaklanjuti hasil evaluasi sebagai sarana perbaikan dan peningkatan mutu,” ujarnya.

“Kita percaya bahwa AMI ini bukan ajang mencari apalagi menuduh kesalahan, tetapi memberikan solusi-solusi perbaikan dan masukan untuk lembaga kita. Karena hakikatnya kegiatan ini merupakan sarana evaluasi kita,” terangnya.

Ketua juga menyambut baik kedatangan auditor dan berharap aka nada tindak lanjut setelah kegiatan AMI ini. Lebih lanjut Wakil Ketua 1 Bidang Akademik juga berharap bahwa kegiatan AMI pada ketiga prodi ini dapat memacu mereka dalam meningkatkan mutu prodi, sehingga dapat menopang dalam peningkatan mutu institusi.

“Kami berharap ketiga prodi dapat mengikuti AMI ini dengan serius, sehingga nantinya dapat ditindaklanjuti agar berimplikasi pula pada perbaikan mutu institusi,” terang Dr. H. Djamal, Waket 1 yang sekaligus Ketua Senat Institusi.

Dengan mengucapkan Bismillah, Ketua STAINU Purworejo membuka kegiatan Audit Mutu Internal.

Sambutan dari Ketua Tim Auditor, Dhiya Ayu Tsamrotul Ihtiari, M.Pd., “dalam rangka melakukan audit sesuai instrument dari LPM. Kita akan sharing bersama terkait kondisi prodi saat ini, utamanya terkait perihal mutu akademik di dalam prodi,” terangnya.

“Harapan dari terlaksanakannya AMI ini adalah agar sistem manajerial akademik di ketiga prodi STAINU Purworejo dapat berjalan sesuai prosedur sistem penjaminan mutu perguruan tinggi. Sehingga dapat meningkatkan mutu program studi,” tergasnya.

Kegiatan Audit Mutu Internal mengacu pada instrument akreditasi program studi 4.0 yaitu dengan 9 kriteria. Audit Mutu Internal ini merupakan proses pengujian yang sistematik, mandiri dan terdokumentasi dalam rangka memastikan pelaksanaan kegiatan di program studi sesuai prosedur dan hasilnya telah sesuai dengan standar untuk mencapai visi, misi dan tujuan STAINU Purworejo. (Humas dan Publikasi) Laporan dan Dokumentasi AMI klik di sini.

LPM Gandeng Pimpinan Gelar FGD Kebijakan Akademik

Kegiatan Forum Group Discussion Kebijakan Akademik

STAINU Purworejo – Lembaga Penjaminan Mutu Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Nahdlatul Ulama Purworejo menggandeng pimpinan institusi, prodi dan unit melakukan forum group discussion terkait kebijakan akademik yang dalam hal ini panduan skripsi atau tugas akhir dan konsep pedoman Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Kamis (30/9/21).

Kegiatan ini bertempat di Ruang Rapat STAINU Purworejo lantai 1. Dalam hal ini Ketua Tim Perumus Kebijakan sekaligus Sekretaris LPM,, Abdul Aziz, S.Ag., M.Pd., menyampaikan bahwa kegiatan dengan model FGD ini dalam rangka mereview kebijakan bidang akademik guna perbaikan dan peningkatan mutu institusi.

LPM dan Pimpinan Melakukan FGD Kebijakan

“Kebijakan yang kita review kali ini berkenaan dengan kebijakan akademik institusi yang akan menentukan budaya mutu dan kualitas akademik STAINU Purworejo ke depan. Maka, kita perbarui secara idealis-progresif tetapi tidak serta merta mengenyampingkan kondisi riil di institusi. Tentu kami juga mohon dukungan dari semua pihak dalam rangka perumusan kebijakan ini,” ungkapnya. (Humas dan Publikasi)

LPM STAINU Ikuti Workshop Penyusunan LED dan LKPS

Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) dan Prodi PAI STAINU Purworejo mengikuti acara TOT Teknik, Tips dan Trik Penyusunan LED dan LKPS yang diselenggarakan oleh Forum Komunikasi LPM PTS Se-Indonesia pada Kamis 05/08/2021. Ada tiga narasumber pakar pada kegiatan ini di antaranya Dr. Helmi Syarifuddin, Sekretaris LPM UIN Malang, Dr. Fajri Ismail, Wakil Direktur Pascasarjana UIN Raden Fatah Palembang dan Dr. Muh. Nashirudin Ketua SPI UIN Raden Mas Said Surakarta. Kegiatan ini diikuti kurang lebih 150 peserta yang terdiri atas pimpinan, kaprodi dan manajemen dari Perguruan Tinggi Swasta dan Negeri se-Indonesia.

Dalam rangka meningkatkan pemahaman terkait penyusunan LED dan LKPS, maka LPM STAINU Purworejo beserta Kaprodi PAI mengikuti kegiatan ini. Mengingat dalam tahun ini Prodi PAI akan melakukan Re-Akreditasi. Harapannya setelah acara ini selesai, LPM dan Prodi PAI STAINU Purworejo dapat memahami lebih dalam serta mengimplementasikan penyusunan LED dan LKPS yang baik dan benar di beberapa program studi STAINU Purworejo, khususnya di Prodi PAI sebagai prodi yang hendak melaksanakan Re-Akreditasi, Sehingga dengan penyusunan LED dan LKPS yang baik ini diharapkan hasil Re-Akreditasi mendatang bisa menghasilkan predikat yang lebih baik dan maksimal sesuai dengan yang diharapkan seluruh sivitas akademika STAINU Purworejo, yakni minimal mendapatkan predikat akreditasi Baik Sekali. (Humas dan Publikasi)

Alhamdulillah, STAINU Purworejo Terakreditasi Baik

Sertifikat Akreditasi Perguruan Tinggi STAINU Purworejo

Alhamdulillah, setelah dilaksanakan Visitasi oleh Tim Asesor Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi pada tanggal 24-25 Mei 2021, Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) Purworejo berhasil meraih Akreditasi “Baik” yang telah ditetapkan melalui Keputusan BAdan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) Nomor 575/SK/BAN-PT/Akred/PT/2021. Akreditasi Perguruan Tinggi 9 Kriteria yang telah resmi dikeluarkan BAN-PT ini berlaku lima tahun terhitung sejak tanggal 22 Juni 2021 hingga 22 Juni 2026.

Akreditasi Perguruan Tinggi (APT) ini merupakan akreditasi yang cukup menyulitkan dan menguras tenaga, pikiran dan waktu dari seluruh Tim APT STAINU Purworejo. Sejak awal munculnya kebijakan terkait Akreditasi 9 Kriteria pada awal tahun 2019 oleh para Perguruan Tinggi dianggap sebagai momok yang menakutkan. Bagaimana tidak, dari yang awalnya hanya 7 (tujuh) standar saat ini ada 9 (sembilan) standar atau kriteria yang dinilai, menitikberatkan input, proses, output hingga outcame. Ini merupakan hal yang cukup berat, tidak hanya dirasakan oleh PTN melainkan lebih dari itu mayoritas perguruan tinggi swasta yang sedang berkembang pun sulit untuk melaksanakannya. Namun, melalui semangat dan optimisme yang tinggi STAINU Purworejo memberanikan diri untuk melakukan Akreditasi Perguruan Tinggi dengan 9 Kriteria tersebut.

Semoga dengan capaian tersebut dapat menjadi tolok ukur STAINU Purworejo dapat terus melakukan perbaikan dan peningkatan mutu yang tinggi, karena mutu perguruan tinggi merupakan cerminan dari totalitas keadaan dan karakteristik input, proses, output dan outcame, atau layanan/kinerja perguruan tinggi yang diukur berdasarkan sejumlah standar yang ditetapkan.

Raihan prestasi yang membanggakan ini turut membawa kebanggan tersendiri bagi STAINU Purworejo dan para pimpinan sekaligus Yayasan, di mana Akreditasi ini merupakan Akreditasi Perguruan Tinggi perdana (pertama kali) yang dilaksanakan oleh STAINU Purworejo selama kurun waktu 47 tahun silam. Jadi, dari sini lah awal pijakan STAINU Purworejo menuju kampus yang berkualitas dan berdaya saing.

Prestasi dan pencapaian ini tentu tidak terlepas dari kerja keras seluruh tim akreditasi perguruan tinggi, yayasan, maupun dukungan para stakeholder, mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan. Kiranya dengan pencapaian akreditasi ini memberikan nilai tambah terhadap STAINU Purworejo dalam rangka mewujudkan pelayanan dan pengelolaan perguruan tinggi yang prima bagi semua pihak. (Humas dan Publikasi)