STAINU Purworejo – Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) Purworejo menggelar workshop penyusunan borang akreditasi program studi LAMDIK, Senin (27/02/2023).
Kegiatan ini mengundang narasumber Kepala Kantor Jaminan Mutu (JKM) Universitas Alma Ata Yogyakarta, Dr. Laelatul Badriyah, M.Pd. workshop yang dilaksanakan satu hari ini bertempat di Ruang Rapat STAINU Purworejo lantai 1 dan dihadiri oleh seluruh pimpinan manajemen, ketua dan sekretaris lembaga, unit, prodi dan tenaga kependidikan. Dalam sambutannya, Ketua LPM, Dhiya Ayu Tsamrotul Ihtiari, M.Pd., menyampaikan bahwa kegiatan yang dilaksanakan ini tidak hanya sekedar workshop biasa. Melainkan ada suatu kedekatan secara kultural dan intelektual sesama Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU), sehingga STAINU Purworejo dapat belajar kepada Universitas Alma Ata Yogyakarta.
“Kami memiliki harapan yang besar dalam acara ini, walaupun kami baru STAI dan di Alma Ata sudah Universitas, namun setidaknya di kegiatan ini kita bisa mendapatkan pencerahan melalui berbagai strategi dan trik menyusun borang Data Kuantitatif Program Studi (DKPS) dan LED agar nantinya tidak terseok-seok dalam menghadapi akreditasi,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Ketua LPM memberikan analogi terkait kinerja penjamin mutu di PT, bahwa LPM ibarat google map yang menawarkan rute tercepat dan terbaik, namun yang menentukan sekaligus memutuskan melewati jalan tersebut adalah pimpinan terutama Ketua atau Rektor.
“Kami memposisikan diri sebagai google map yang berusaha memberikan arah jalur tercepat di malam hari, namun kami bukan nahkoda yang mengarahkan atau tepatnya menentukan ke mana kita akan memilih jalan sekaligus penerang yang mampu memberikan cahaya pada jalan yang akan ditempuh bersama. Di sini lah peran dari pimpinan yang menentukan ke mana berjalannya kampus ini,” tandasnya.
Secara perhitungan memang ketiga program studi yang dimiliki STAINU Purworejo sudah akan habis masa akreditasinya pada pertengahn tahun 2024. Sehingga perlu segera dilakukan berbagai persiapan dan strategi khusus guna meningkatkan skor akreditasi di ketika prodi tersebut. Sebagaimana diketahui, target dari APS kali ini adalah PAI mendapatkan Unggul, sementara PIAUD dan PGMI minimal mendapatkan skor Baik Sekali.
Dalam kesempatannya, Ketua STAINU Purworejo, Mahmud Nasir, S.Fil.I., M.Hum., menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada LPM yang telah berusaha untuk mengkoordinir terselenggaranya kegiatan workshop ini.
“Ini merupakan momentum yang tepat dan sangat baik untuk kita belajar tentang bagaimana strategi dalam meningkatkan kualitas mutu STAINU Purworejo, tentunya melalui borang akreditasi. Nanti juga akan kita lanjutkan dengan MoU dan MoA kepada Universitas Alma Ata Yogyakarta sebagai wujud soliditas dan kampus pendamping pengembangan mutu STAINU Purworejo,” sambutnya.
Kegiatan workshop ini dilakukan dengan terlebih dahulu pemateri memaparkan mengenai profil Universitas Alma Ata (UAA) dari masa ke masa, proses penjaminan mutu di UAA, strategi penyusunan borang di UAA hingga diskusi tanya-jawab antara dosen dan tendik dengan narasumber.
Dr. Laelatul Badriyah, M.Pd. menyampaikan dalam materinya bahwa prinsip penting dalam proses persiapan akreditasi adalah rapat koordinasi. Ia memberikan pencerahan bahwa rakor antara LPM, Pimpinan dengan para Kaprodi merupakan agenda wajib mingguan yang harus sering dilaksanakan. Hal ini penting untuk mengetahui sejauhmana progres dari isi borang yang ada. Selanjutnya, ditata Dosen Tetap Program Studi (DTPS) pada masing-masing prodi, karena ini yang akan menentukan pengisian borang hingga akhir. Dan yang terakhir, harus selalu melakukan benchmarking baik pada level internal maupun eksternal. Ini penting dilakukan untuk memberikan masukan perbaikan dan peningkatan mutu program studi.
Acara workshop ini ditutup dengan pemaparan kesimpulan oleh Abdul Aziz, S.Ag., M.Pd., selaku moderator. Kemudian pemberian cendera mata dan disusul pembacaan do’a oleh Dr. KH. M. Djamal, M.Pd. (Humas dan Publikasi)