LPM Adakan Bendmarking Pengembangan Mutu dan Kebijakan Perguruan Tinggi

Suasana Kegiatan Bendmarking Pengembangan Mutu dan Kebijakan PT

Dalam rangka peningkatan mutu perguruan tinggi, Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) STAI Nahdlatul Ulama Purworejo kembali mengadakan kegiatan bertemakan penjaminanan mutu terkait kebijakan perguruan tinggi berbasis akreditasi secara daring. Dengan mengusung tema “Bendmarking Pengembangan Mutu dan Kebijakan Perguruan Tinggi serta Implementasinya dalam Iapt 3.0 dan Iaps 4.0”, kegiatan ini diikuti oleh seluruh pimpinan perguruan tinggi, kaprodi PAI, PGMI dan PIAUD, pimpinan unit kerja beserta perwakilan dosen dan tenaga kependidikan pada Jum’at (22/10/2021).

Narasumber pada kegiatan bendmarking ini adalah Dr. H. Muh. Nashirudin, S.Ag., M.A., M.Ag., Asesor BAN-PT yang juga sebagai Kepala Satuan Pengawas Internal (SPI) UIN Raden Mas Said Surakarta. Dalam sambutannya, Ketua LPM Dhiya Ayu Tsamrotul Ihtiari, M.Pd., mengucapkan terima kasih kepada narasumber dan Ketua STAINU Purworejo telah diberikan waktu untuk merealisasikan program kerja LPM ini yang tidak lain sebagai wujud dari salah satu belajar ke perguruan tinggi lain dalam rangka belajar mutu PT.

“Kami sangat senang dengan terealisasinya acara ini karena kami sudah mewacanakan cukup lama. Yang harus diketahui bersama ialah bahwa acara ini bukanlah ajang menyerobot tupoksi pimpinan, tetapi melainkan melalui kegiatan Bendmarking ini tidak lain untuk meningkatkan mutu serta mengetahui seperti apa dan bagaimana kebijakan perguruan tinggi jika diimplementasikan dalam Instrumen APT 3.0 dan Instrumen APS 4.0,” ungkapnya.

Ketua LPM Dhiya Ayu I, M.Pd. memberikan sambutan.

“Kegiatan ini bukanlah workshop penyusunan kebijakan PT. Karena kami sangat menyadari itu bukanlah wewenang kami di LPM, tetapi sudah ranah pimpinan institusi. Melainkan yang perlu ditegaskan sekali lagi adalah bahwa acara ini hanya lah ingin mengetahui seperti apa secara umum strategi meningkatkan akreditasi prodi dan institusi sebagai representasi dari peningkatan mutu perguruan tinggi,” tandasnya.

Selanjutnya Dhiya juga menyampaikan bahwa acara bendmarking ini juga bertujuan ingin memahami seperti apa pemetaan (mapping) dari kebijakan-kebijakan perguruan tinggi yang benar, “misalnya pemahaman tentang kebijakan tertinggi itu dokumen apa, lalu di bawahnya ada dokumen apa lagi, di bawahnya lagi ada dokumen apa, fungsinya untuk apa dan itu tugasnya siapa? dan lain sebagainya,” terangnya.

Mahmud Nasir, S.Fil.I., M.Hum, selaku Ketua STAINU Purworejo menyampaikan terimakasih dan apresiasinya kepada LPM telah menginisiasi kegiatan ini. “Kegiatan bendmarking pengembangan mutu dan kebijakan PT sangat penting dilakukan. Apalagi di tengah momen hari santri ini, kita bisa bersama nyantri dan ngaji kepada Dr. Nashirudin dalam rangka mengembangkan mutu perguruan tinggi,” ungkapnya.

Mahmud Nasir, S.Fil.I., M.Hum, Ketua STAINU Purworejo memberikan sambutan.

Bersamaan dengan hari santri nasional, Mahmud Nasir juga menyampaikan motivasi bagi Dosen PTNU, “Semoga para sivitas akademika utamanya apra dosen senantiasa diberikahan kesehatan dan semangat dalam berjuang dalam NU, berjuang selayaknya santri, semangat kita dalam mengembangkan mutu PT baik dalam pemikiran maupun tindakan,” ucapnya.

Dalam acara bendmarking ini juga didiskusikan terkait wacana MoU antara STAINU Purworejo dengan UIN Surakarta. “Dalam kerjasama nanti tidak hanya ada wujud MoU formal, tetapi juga tindakan nyata yang kita laksanakan,” terang Ketua STAINU.

Banyak sekali materi dan ilmu baru yang ada dalam kegiatan bendmarking yang disampaikan oleh Dr. H. Muh. Nashirudin, S.Ag., M.A., M.Ag, mulai dari penyampaian tentang pentingnya penguatan mutu PT, seperti yang dilakukan oleh IAIN Surakarta sejak awal hingga kini menjadi UIN, sampai dengan pentingnya merumuskan atau mempersiapkan program-program kerja kampus yang diorientasikan kepada kebutuhan akreditasi.

Dr. Nashirudin mengungkapkan bahwa untuk menjamin mutu PT tidaklah instan. “Penjaminan mutu butuh waktu yang lama dan tim yang solid. Di sini LPM juga harus bekerjasama dengan pimpinan, prodi, LP2M dan lainnya. Intinya harus saling bersinergi satu sama lain,” ungkap Doktor yang pernah menjabat sebagai Ketua LPM IAIN Surakarta ini.

Dr. H. Muh. Nashirudin, S.Ag., M.A., M.Ag., memberikan materi.

“Jika kampus ingin bermutu, maka harus diplanning sejak diawal, seperti melakukan bendmarking dengan perguruan tinggi lain yang unggul, proker harus berbasis akreditasi, dan pimpinan harus paham apa itu LKPS dan LED,” terangnya.

Sementara dalam hal kebijakan perguruan tinggi, yang harus ada dan dipersiapkan secara matang menurut Dr. Nashirudin antara lain Statuta, Lembaga (Ortaker), Dokumen dan Efektivitas Dokumen berjalan, berjalannya Siklus PPEPP, Laporan Monev, Laporan AMI, Menyusun Kondisi Eksternal 3 tahun terakhir dan melakukan persiapan APS/APT sedari dini,” jelasnya.

“Dalam persiapan APS harus dimulai dari LKPS, baru ke LED dengan cara merujuk apda RIP, Renstra, Renop, Dokumen SPMI, Dokumen Kurikulum, Laporan Kegiatan Review Kurikulum dan dokumen lainnya. STAINU juga mulai sekarang harus meningkatkan rekognisi dosen dan mahasiswa agar memiliki nilai yang tinggi dalam akreditasi. Kurikulum juga harus memiliki kekhasan di banding PTNU lainnya,” tegasnya.

Acara bendmarking ini dilaksankan secara santai namun serius, dan diselingi dengan diskusi dengan narasumber. Kemudian ditutup dengan do’a oleh M. Nurul Huda, M.A. (Humas dan Publikasi).

Dokumentasi Kegiatan Youtube: https://youtu.be/1ZQSkABL6DY